NIAS BARU

Nias Bangkit, Nias Berjuang, Nias Bertindak, Nias Sejahtera!

  • September 2009
    M T W T F S S
     123456
    78910111213
    14151617181920
    21222324252627
    282930  
  • Ya’ahowu Banuada

    Salam dari saya, Marinus Waruwu. Weblog "Nias Baru: Ya`ahowu Tano Niha" ini kita jadikan wahana bertukar pikir serta mengerti lebih dalam "berita aktualita Nias". Partisipasi masyarakat Nias sangat diharapkan. Ya'ahowu. Nias berjuang, Nias Nias bertindak, Nias Sejahtera, Nias maju. Semoga!
  • Pages

  • Marinus W. : Abad-21, Kematian Modernitas dan Kebangkitan Agama-agama

    Abad-21 identik dengan bangkitnya agama-agama. Kebangkitan Agama-agama bukan dikarenakan modernitas tidak mampu lagi menjawab segala tuntutan hidup manusia. tapi karena modernitas tidak menyentuh inner/hati manusia yang bersifat rohani yang merupakan inti dari kemanusiaan itu sendiri. artinya modernitas hanya terbatas pada materi, kenikamatan hidup, sementara bagian dalam manusia tidak tersentuh sehingga manusia mengalami kekosongan rohani. akibatnya, hidup manusia selalu identik dengan kegelisahan, kekacauan, dan rasa ketidakbermaknaan hidup. mungkin saja karena modernitas hanya bergulat dengan sisi luarnya saja. artinya yang fisikal semata. sedangkan inti dalamnya terabaikan. akibatnya, Agama adalah pelabuhan terakhir hidup manusia. sebab sisi dalam hidup manusia, hanya agama yang bisa memasukinya. sayang, kebangkitan agama-agama bagai pisau bermata dua. di satu sisi, agama dapat mengkonstruksi kembali hidup manusia yang sudah hancur karena kegelisahan. di sisi lain, agama justru menjadi sebab terjadinya krisis sosial akhir-akhir ini. triumfalisme atau rasa benar sendiri agama-agama tertentu mengakibatkan munculnya fundamentalime yang berujung pada kekerasan, penganiayaan, kefanatikkan, rasa saling curiga dan saling tidak percaya antar komunitas sosial. dan ujungnya juga adalah kekerasan terhadap kemanusiaan. lalu setelah modernitas dan agama ternyata sama-sama penyebab krisis dalam hidup manusia, kemanakah nantinya manusia berlabuh. adakah paham selain itu, apakah ateis.
  • Nias bangkit, Nias berjuang, Nias sejahtera, Nias sejahtera!

    Bukanlah slogan kosong untuk masyarakat nias. Tapi slogan nias bangkit, berjuang, bertindak, sejahtera adalah slogan yang punya makna. makna apa? makna kebangkitan masyarakat nias dari ketertinggalan dan keterpurukannya terutama dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan segala bidang lainnya. Caranya adalah melalui modernisasi pendidikan. Pendidikan adalah salah satu cara terbaik untuk membawa nias ke arah kemajuan. Bila masyarakat punya pola pikir maju dan punya visi dan misi ke depan bukan tidak mungkin masyarakat kita nias dalam 10 tahun ke depan akan sejajar dengan daerah-daerah lain yang telah mencicipi kemajuan.
  • Asking Pardon and Forgiving Offenses:

    You should either avoid quarrels altogether or else put an end to them as quickly as possible; otherwise, anger may grow into hatred, making a plant out of a splinter, and turn the soul into a murderer. For so you read: “ Everyone who hates his brother is a murderer “ (I Yoh 3:15) Whoever has injured another by open insult, or by abusive or oven incriminating language, must remember to repair the injury as quickly as possible by an apology, and he who suffered the injury must also forgive, without further wrangling. But if they have offended one another, they must forgive one another`s trespasses for the sake of your prayers which should be recited with greater sincerity each time you repeat them. Although a brother is often tempted to anger, yet prompt to ask pardon from one he admits to having offended, such a one is better than another who, though less given to anger, finds it too hard to ask forgiveness. But a brother who is never willing to ask pardon, or does not do so from his heart, has no reason to be in the community, even if he is not expelled. You must then avoid being too harsh in your words, and should they escape your lips, let those same lips not be ashamed to heal the wounds they have caused. Thank You!
  • Tulisan Teratas

  • Meta

Nias peroleh pendampingan pembangunan hingga 2011

Posted by niasbaru on September 22, 2009

Thursday, September 3, 2009

By nias (niasonline.net)

JAKARTA: Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal tetap memberikan pendampingan bagi pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi masyarakat di Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan hingga 2011 pascaberakhirnya tugas Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias.

Lukman Edy, Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, mengungkapkan Kementerian melalui program pendampingan masyarakat bersama dengan Bank Dunia melalui program education development project (EDP) melanjutkan program BRR Nias-Aceh dengan anggaran Rp500 miliar per tahun selama 3 tahun ke depan.

“Kami akan terus mendampingi Pemkab Nias dan Nias Selatan melanjutkan program pembangunan infrastruktur pascatugas BRR Aceh-Nias. Pendampingan dari Kementerian diharapkan dapat mengembalikan kondisi sebelum terjadinya gempa tsunami,” ujarnya, di sela-sela kunjungan kerja dan safari Ramadan di Pondok Pesantren Modern Daar El Salam Pandeglang, Senin pekan ini.

Dia menjelaskan Nias dan Nias Selatan merupakan contoh daerah tertinggal karena faktor alam dan kondisi geografis yang sering terlanda bencana. Kedua kabupaten itu masuk dalam kriteria yang ditetapkan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal sehingga perlu terus dipacu dan diberikan pendampingan pembangunan guna mengejar ketertinggalan.

Menurut dia, hancurnya infrastruktur akibat gempa tsunami yang terjadi di Nias mengakibatkan kemunduran fasilitas dan infrastruktur hingga 15 tahun.

Menteri mengungkapkan pada tahun ini pemerintah menargetkan 10 kabupaten terangkat dari status sebagai ketertinggalan, termasuk Kabupaten Pandeglang yang punya prospek untuk segera dientaskan.

Adapun pada 2008 sebanyak 40 kabupaten di Jawa dan Sumatra berhasil keluar dari daftar daerah tertinggal.

30.000 Desa
Namun, sambungnya, pada tahun ini masih terdapat sebanyak 30.000 desa tertinggal di Indonesia yang ditargetkan dientaskan oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal.

“Kami mengharapkan ribuan desa tertinggal itu langsung diintervensi oleh seluruh stake holder sehingga mempercepat pengurangan jumlah desa tertinggal,” tegas Lukman.

Dia menjelaskan secara umum daerah yang keluar dari daftar tertinggal telah mampu melakukan sejumlah perbaikan, seperti infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pendidikan, dan indikator lainnya. Namun, sambungnya, pemerintah tidak menutup mata adanya sejumlah desa di kabupaten yang tidak lagi menyandang daerah tertinggal masih terdapat sejumlah kasus dan masalah yang mengakibatkan mereka terhambat untuk berkembang. (Bambang Supriyanto – Bisnis Indonesia)

Leave a comment