NIAS BARU

Nias Bangkit, Nias Berjuang, Nias Bertindak, Nias Sejahtera!

  • February 2011
    M T W T F S S
     123456
    78910111213
    14151617181920
    21222324252627
    28  
  • Ya’ahowu Banuada

    Salam dari saya, Marinus Waruwu. Weblog "Nias Baru: Ya`ahowu Tano Niha" ini kita jadikan wahana bertukar pikir serta mengerti lebih dalam "berita aktualita Nias". Partisipasi masyarakat Nias sangat diharapkan. Ya'ahowu. Nias berjuang, Nias Nias bertindak, Nias Sejahtera, Nias maju. Semoga!
  • Pages

  • Marinus W. : Abad-21, Kematian Modernitas dan Kebangkitan Agama-agama

    Abad-21 identik dengan bangkitnya agama-agama. Kebangkitan Agama-agama bukan dikarenakan modernitas tidak mampu lagi menjawab segala tuntutan hidup manusia. tapi karena modernitas tidak menyentuh inner/hati manusia yang bersifat rohani yang merupakan inti dari kemanusiaan itu sendiri. artinya modernitas hanya terbatas pada materi, kenikamatan hidup, sementara bagian dalam manusia tidak tersentuh sehingga manusia mengalami kekosongan rohani. akibatnya, hidup manusia selalu identik dengan kegelisahan, kekacauan, dan rasa ketidakbermaknaan hidup. mungkin saja karena modernitas hanya bergulat dengan sisi luarnya saja. artinya yang fisikal semata. sedangkan inti dalamnya terabaikan. akibatnya, Agama adalah pelabuhan terakhir hidup manusia. sebab sisi dalam hidup manusia, hanya agama yang bisa memasukinya. sayang, kebangkitan agama-agama bagai pisau bermata dua. di satu sisi, agama dapat mengkonstruksi kembali hidup manusia yang sudah hancur karena kegelisahan. di sisi lain, agama justru menjadi sebab terjadinya krisis sosial akhir-akhir ini. triumfalisme atau rasa benar sendiri agama-agama tertentu mengakibatkan munculnya fundamentalime yang berujung pada kekerasan, penganiayaan, kefanatikkan, rasa saling curiga dan saling tidak percaya antar komunitas sosial. dan ujungnya juga adalah kekerasan terhadap kemanusiaan. lalu setelah modernitas dan agama ternyata sama-sama penyebab krisis dalam hidup manusia, kemanakah nantinya manusia berlabuh. adakah paham selain itu, apakah ateis.
  • Nias bangkit, Nias berjuang, Nias sejahtera, Nias sejahtera!

    Bukanlah slogan kosong untuk masyarakat nias. Tapi slogan nias bangkit, berjuang, bertindak, sejahtera adalah slogan yang punya makna. makna apa? makna kebangkitan masyarakat nias dari ketertinggalan dan keterpurukannya terutama dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan segala bidang lainnya. Caranya adalah melalui modernisasi pendidikan. Pendidikan adalah salah satu cara terbaik untuk membawa nias ke arah kemajuan. Bila masyarakat punya pola pikir maju dan punya visi dan misi ke depan bukan tidak mungkin masyarakat kita nias dalam 10 tahun ke depan akan sejajar dengan daerah-daerah lain yang telah mencicipi kemajuan.
  • Asking Pardon and Forgiving Offenses:

    You should either avoid quarrels altogether or else put an end to them as quickly as possible; otherwise, anger may grow into hatred, making a plant out of a splinter, and turn the soul into a murderer. For so you read: “ Everyone who hates his brother is a murderer “ (I Yoh 3:15) Whoever has injured another by open insult, or by abusive or oven incriminating language, must remember to repair the injury as quickly as possible by an apology, and he who suffered the injury must also forgive, without further wrangling. But if they have offended one another, they must forgive one another`s trespasses for the sake of your prayers which should be recited with greater sincerity each time you repeat them. Although a brother is often tempted to anger, yet prompt to ask pardon from one he admits to having offended, such a one is better than another who, though less given to anger, finds it too hard to ask forgiveness. But a brother who is never willing to ask pardon, or does not do so from his heart, has no reason to be in the community, even if he is not expelled. You must then avoid being too harsh in your words, and should they escape your lips, let those same lips not be ashamed to heal the wounds they have caused. Thank You!
  • Tulisan Teratas

  • Meta

Talent is Never Enough

Posted by niasbaru on February 20, 2011

Oleh Marinus Waruwu

Pada tahun-tahun terakhir ini, bakat mendapatkan perhatian khusus para motivator, guru-guru kepemimpinan dunia. Hal ini tidak terlepas dari berbagai spekulasi yang muncul bahwa bakat sudah cukup mengantar seseorang ke puncak, dan mewujudkan mimpi-mimpinya. Masalahnya, tidak sedikit motivator ulung, dan guru kepemimpinan bereaksi keras, dan menyangkal pandangan ini. Mereka beranggapan bahwa bakat jika tidak pernah diasah, dikembangkan akan mati, tidak berguna. Bahkan bisa menipu karena seseorang terlalu berharap bahwa dengan bakat, keberhasilan akan datang sendiri, sementara bakat-bakat yang dimiliki tidak pernah diasah, teruji.

Talent is never enough, menurut saya salah satu buku legendaris yang berbicara banyak tentang motivasi, dan talenta-talenta. Buku ini ditulis oleh John C. Maxwell. Maxwell seorang guru kepemimpinan multinasional berkebangsaan Amerika. Dari judul bukunya saja sudah terlihat jika bakat tidak pernah cukup. Sebaliknya, ia harus diefektifkan terus menerus. Tentang isi buku yang terbit pada tahun 2008 ini, saya membuat semacam resensi buku, yang pada intinya menyangkut hal-hal penting yang mampu mengefektifkan bakat-bakat seseorang. Saya berharap kaidah emas dari John Maxwell ini mampu mencerahkan hati saudara/I. Maka, mulai dari sekarang pun saudara bisa melakukan gebrakan kecil-kecil dengan mempraktekkan hal-hal praktis dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hidup saya juga tentunya.

Ketiga belas kaidah emas itu antara lain, Pertama, keyakinan. Keyakinan menjadikan seseorang percaya diri, dengan itu seseorang akan menemukan potensi terbaiknya, dan mempraktekannya. Kedua, gairah. Gairah lebih utama dari sebuah perencanaan matang. Ia menciptakan api, dan memberikan bahan bakar. Ia memaksa orang untuk terus maju, dan menggunakan bakat yang dimiliki sebaik-baiknya. Orang yang mempunyai gairah tidak pernah berhenti sampai impian mereka terwujud. Ketiga, inisiatif. Inisiatif tidak menunggu masalah selesai, sebaliknya selalu bergerak cepat menghidupkan bakat terus-menerus. Momentum adalah sahabat mereka. Keempat, fokus. Bakat dan fokus mengarahkan seseorang untuk menemukan, dan mengembangkan segala potensi terbaik mereka. Ia menolong orang untuk hidup tanpa penyesalan, karena itu mengarahkan serta menggunakan bakat dan kesempatan dengan sebaik-baiknya. Kelima, persiapan. Persiapan menempatkan orang di posisi yang tepat. Orang yang berbakat lebih mempersiapkan dengan baik hidup sesuai dengan semboyan legendaris dalam dunia motivasi, “segala sesuatu berjalan dengan baik jika dimulai dengan baik.” Keenam, latihan. Melalui latihan, bakat semakin dipertajam terus-menerus. Ketujuh, kegigihan. Ia berbicara tentang penyelesaian. Bakat memberi harapan untuk keberhasilan hidup, tetapi kegigihan menjaminnya. Kedelapan, keberanian. Keberanian mendorong orang untuk berani mencoba, mencoba, dan mencoba lagi. Kesembilan, sikap bisa diajar. Sikap ini membantu seseorang untuk selalu mengharapkan dan berusaha keras untuk belajar. Ia pun membantu memperluas bakat. Kesepuluh, karakter. Karakter menolong orang berbakat untuk mengetahui lebih baik lagi. Ia membangun apa yang ada dalam diri, dan membuat perbedaan dalam diri. Kesebelas, hubungan. Hubungan sangat mempengaruhi bakat terutama orang-orang sekitar. Jika kita bergaul dengan orang-orang positif, dan optimal bakat kita pun dipaksa untuk berkembang, dan sebaliknya. Keduabelas, tanggungjawab. Tanggungjawab memperkuat bakat. Ia memberikan dasar keberhasilan, dan memaksimalkan kemampuan dan kesempatan, serta membangun reputasi yang teguh. Ketigabelas, kerja tim. Melalui kerja tim, bakat-bakat dilipatgandakan.

Ketiga belas kaidah emas Maxwell ini merupakan cara paling jitu untuk menghidupkan bakat, dan mewujudkan impian. Karena itu, bakat tidak pernahlah cukup (faktor interen). Bakat perlu disokong oleh factor eksteren, sehingga bakat bukan sekedar istilah, simbol, melainkan ia sungguh hidup, dan berapi.
Bermimpi menjadi seorang sukses sangatlah mudah. Ada banyak orang yang bakatnya sangat pas-passan, lagi malas-malasan. Namun, mereka sukses dalam hidupnya. Sebaliknya, ada juga orang yang sejak kecil bakatnya begitu mempesona setiap orang. Ia pun selalu mendapatkan perhatian semua orang. Sayang, kehidupannya penuh dengan cerita tragis. Ia pun hidup dalam kemiskinan dan penderitaan. Cerita ini sangat kontras. Namun mengundang sejuta pertanyaan. Mengapa orang yang kedua hidup dalam kemiskinan dan penderitaan? Mario Teguh, salah satu motivator terkemuka di negeri ini memberikan dua jawaban. Pertama, kesempatan. Menurutnya, seorang yang punya bakat harus mencari kesempatan, dan peluang terus menerus untuk mengasah bakatnya. Kedua, kesiapan. Bakat harus diasah. Sebab jika diasah terus-menerus, maka hal itu akan sangat membantu seseorang untuk siap memanfaatkan setiap peluang yang ada. Maka, kelemahan orang yang kedua sudah bisa ditebak. Orang yang kedua mempunyai bakat yang lebih. Tetapi ia kurang dalam hal kesiapan, dan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Bakat emasnya pun menjadi sia-sia, mati.
Beberapa tokoh yang mampu mengembangkan bakat-bakat mereka hingga menjadi orang-orang tersohor di dunia, yakni Albert Einstein, Theodore Roosevelt, John F. Kennedy, Abraham L., atau Oprah Winfrey, Tiger Wood, dan Sekarang ini adalah Barack Obama, dll. Mereka semua dikagumi, dikenang dalam sejarah umat manusia. Dan hal itu hanya dimungkinkan karena mereka mampu memaksimalkan bakat mereka. Bagaimana dengan anda? Semoga!

Penulis, Penikmat Buku-buku motivation, leadership, philosophy, politic, dan lain-lain. Penulis di berbagai media cetak (NOLA, HIDUP, KOMUNIKASI, dll)

5 Responses to “Talent is Never Enough”

  1. ANIS... said

    excellent review!

    hai,saudara Marinus… gg sengaja sy nemui blog ini ketika sedang mencari info2 ttg beasiswa khusus mahasiswa anak Nias. lama kemudian sy baca tulisan2 yg ada disana ternyata cukup menarik terutama tulisannya pak Firman Harefa yang memaparkan sejumjah kebaikan profil beserta janji2nya pak Syamful yang konon katanya sekarang sedang dalam masa tahanan dan penyelidikan. plus tulisannya si Aisha yang bikin bangga itu. rasanya saya perlu buka2 link ni lage yah biara terus dapet info yang menarik tentang Nias.
    eh, back to case! untuk tulisan resensi yang sodara buat sy pikir bagus banget ya, tak diragukan pasti bisalah dimuat di media berita.
    dan sy sendiri juga kepikiran untuk membaca buku ini(gak punya bukunya minta pijam x yah…hahahah)

    oh ya buat perkenalan ja, sy juga anak NIAS yg study di Medan, bersal dr Kab. Nisel, Kec. Mazino, tepatnya Desa Hilizalootano.
    senang bisa berhubungan dengan link ini.
    sekali lagi GOOD JOB! keep spirit and be bless you always.

    • Marinus W. said

      Slm kenal saudara Anis.
      Wah luar biasa klo sedang mencari2 bea siswa khusus untuk anak2 Nias. Sudah dapat belom? Harapan kita sdr. Anis dpt deh…!!! sukses selalu Ya…

      Trim`s jika tulisan2 di website kita ini memberi banyak inspirasi kepada sdr.Anis. Semoga wawasannya semakin terbuka!

      Saohagolo. Semoga makin berkembang, dan semangat Ya…

      • Anis said

        saohagolo manawuli, sdr. Marinus….
        anyway, cemana caranya biar bisa ada hub. dengan blog ne
        ?

  2. Marinus W. said

    Yaahowu

    Terima kasih Anis.
    Berhubungan dgn blog gmn maksudnya Anis. Apakah Anis mau membuat blog atau mau menulis artikel di blog kita yang sederhana ini?

    Tuhan memberkati!
    Saohagolo
    Bandung

  3. Marsono.S.L said

    Kepada saudara marinus waruhu…semangat trus ya…aku berharap semoga kaul kekalnya diterima….prinsipnya jangan menyerah tetapi berserah kepada Allah..

Leave a comment